Jumat, 10 Oktober 2025

Terbit : Sab, 21 Juni 2025

Rahasia Basmalah (1)

Oleh : admin
Rahasia Basmalah (1)

Bacaan basmalah yang berbunyi : bismillahirrahmanirrahim mengenalkan kepada kita tentang tiga asma Tuhan, yaitu Allah, Al-Rahman, dan Al-Rahim. Allah yang gaib tidak terlihat wujudnya, maka untuk mengenal Allah harus mengenal sifat-sifat-Nya yang bisa diwujudkan. Sifat Allah yang bisa diwujudkan dimulai dari sifat Al-Rahman bahwa alam semesta beserta seluruh potensi yang ada di dalamnya, keberadaannya berasal dari pancaran sifat Al-Rahman (rahmaniyyah Allah).

Semula yang ada hanya Allah dan ketiadaan. Dari ketiadaan menjadi ada, hanya disebabkan oleh karunia rahmaniyyah-Nya. Dengan demikian, menjadi jelaslah siapakah Allah itu; Dialah yang mewujudkan segala sesuatu yang semula tidak berwujud; mulai dari wujud yang sederhana, yaitu benda mati, sampai wujud yang paling sempurna yang bernama manusia. Benda mati berupa batu-batuan, mineral, air, dan gas diciptakan Tuhan lebih dahulu sebelum diciptakan alam kehidupan yang pertama, yaitu alam tumbuh-tumbuhan (vegetable kingdom). Setelah tumbuh-tumbuhan memenuhi kulit bumi, selanjutnya diciptakan alam kehidupan yang kedua, yakni dunia binatang (animal kingdom) yang kehidupannya bergantung pada alam tumbuh-tumbuhan. Tidak sebagaimana tumbuh-tumbuhan, makhluk ini sadar ruang sehing-ga mereka mampu berpindah-pindah habitatnya manakala tumbuh-tumbuhan yang ia konsumsi tidak lagi mencukupi kebutuhannya. Selanjutnya, Allah menciptakan makhluk yang lebih tinggi derajatnya dari ketiga jenis ciptaan sebelumnya, yaitu manusia (human kingdom).

Manusia tidak hanya sadar ruang, tetapi juga sadar waktu. Ketika manusia berbuat salah, mengambil milik orang lain atau melukai orang lain, dia sadar bahwa orang lain bisa membalas perbuatan itu pada waktu lain. Kesadaran terhadap waktu menyebabkan seseorang membatasi perbuatannya, agar perbuatan yang dilakukan tidak berakibat buruk terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Kesadaran inilah yang disebut kesadaran hukum.

Di samping sadar ruang dan waktu, manusia diberi potensi berupa akal. Dengan akal manusia memiliki daya cipta (kreativitas), sehingga mampu menciptakan alat dan sarana yang bisa digunakan untuk memudahkan kehidupannya. Sarana transportasi, sarana komunikasi, alat-alat rumah tangga diciptakan manusia dari bahan-bahan yang lebih dahulu diciptakan Tuhan. Dalam hal ini, manusia berperan melanjutkan karya-karya Tuhan di permukaan bumi (cultural dimention).

Demikianlah keberadaan seluruh makhluk di bumi ini mulai dari benda mati, tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia serta semua potensi yang dimiliki hanya berasal dari karunia rahmaniyyah Allah. Jadi, sifat Al-Rahman yang dinyatakan dengan rahmaniyyah Allah adalah sifat Al-Awwal Tuhan (sifat Tuhan yang ditampilkan untuk yang pertama kali).

Allah tidak dapat dilihat karena Dia gaib, tetapi rahmaniyyah Allah jelas terlihat. Semua fasilitas hidup ini tidak kita buat sendiri, mata, tangan, kaki, dan semua sarana yang ada di alam struktural hanya tinggal didayagunakan. Jika kita sanggup mendayagunakan fasilitas-fasilitas itu menurut petunjuk-petunjuk-Nya, Allah akan memberikan karunia lagi berupa rahimiyyah-Nya (kasih sayang-Nya) yang diturunkan dari sifat Al-Rahim. “Jika pemberian-Ku engkau dayagunakan menurut petunjuk-petunjuk-Ku, niscaya akan Kutambah belas kasih sayang-Ku.” Sebagai contoh, kita diberi mata (karena rahmaniyyah Allah), lalu kita gunakan untuk membaca dan mengenal lingkungan, sehingga memperoleh nilai-nilai yang bisa digunakan untuk mengembangkan makna hidup, maka kesejahteraan yang diperoleh lewat ilmu dan pengalaman yang bermanfaat itulah wujud balasan Tuhan yang dipancarkan melalui sifat Al-Rahim (rahimiyyah Allah). Begitu pula ketika Allah, menciptakan hutan-hutan di permukaan bumi, lalu kita sanggup mengelola dan menjaga kelestariannya, maka Allah akan menurunkan karunia (dari rahimiyyah-Nya) berupa kesejahteraan bagi pengelolanya. Sebaliknya, jika hutan hanya dieksploitasi, murka Allahlah yang datang.

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat. (Qs. Ibrahim [14]: 7)

Orang-orang beriman yang senantiasa bersyukur dan mewujudkannya dengan beramal saleh, kelak mereka akan memperoleh karunia melalui rahimryyah-Nya, yakni surga. Jadi, rahimiyyah Allah (surga, kenikmatan) turun setelah rahmaniyyah Allah. Al-Rahman merupakan sifat Al-Awwal Tuhan, sedangkan Al-Rahim sifat Al-Akhir Tuhan. Al-Awwal dinyatakan dengan sifat kemurahan Tuhan (memberikan semua fasilitas), sedangkan Al-Akhiru dinyatakan dengan sifat kasih sayang Tuhan (balasan berupa kenikmatan) setelah fasilitas-fasilitas itu didayagunakan menurut petunjuk-petunjuk-Nya.

Ilustrasi Gambar, Sumber : TabloShop-Bismillah
Bersambung di Rahasia Basmalah (2)

Masjid Yunan Baitussalam
Jln. Sersan Anwar Bay, Lrg. Pasundan, RT. 26, Simpang Rimbo, Kota Jambi | www.masjidyunanbaitussalam.or.id
Luas Area488 m2
Luas Bangunan256 m2
Status LokasiWakaf
Tahun Berdiri2022
  • Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, tanpa mengurangi rasa hormat kami mengundang/mengingatkan bahwa jadwal/giliran yasinan (silaturahim) pada malam Jumat ini tgl 24 Juli 2025 giliran di rumah Bpk R.Suyanto jln Sersan Anwar Bay Terima kasih